suasana hati di hari senin

Sebelumnya saya ingin mengucapkan rasa syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala karena dengan nikmatNya lah saya bisa menjadi begini dan tak lupa shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad Shalallohu 'Alaihi Wassalam, kepada keluarganya, sahabat-sahabatnya, para Tabi'in, Tabiuttabiin dan sampai kepada kita yang tetap setia menjalankan Sunnahnya. Memang tubuh saya tidak seperti dulu lagi yang kecil karena sering fisik atau memang belum ada yang ngurus seperti punya istri, ahh saya tak tahu. Sekarang tubuh yang kecil itu sudah berubah lebar, entahlah mungkin karena terlalu banyak lemak jarang berolah raga atau memang sekarang sudah ada yang ngurus alias sudah berumah tangga. Tetapi apapun keadaanya dulu, sekarang ataupun di masa yang akan datang kita sebagai umat Nabi Muhammad wajib bersyukur kepada sang Maha Pencipta. Oleh karena itu setiap tindak dan tanduk kita wajib mengingat atas nikmatNya yang tak pernah bisa terhitung oleh manusia. Tak terasa sekarang sudah masuk akhir bulan Sya'ban menghadapi bulan Ramadhan 1439 H, sungguh alangkah cepat waktu ini bergulir sampai tahun demi tahun pun telah di lewati sampai sekarang dan mudah-mudahan Allah memberikan barokah kepada umur yang telah saya lalui dan sisa umur yang akan saya lalui agar tidak sia-sia perjalanan yang singkat di dunia ini. Di sekolah yang hanya tersisa dua kelas dan guru-guru sudah siap untuk menjalankan aktifitas upacara di Hari Senin. Dengan di barengi oleh suasana kampung yang masih menampakan keindahan alam meskipun sudah banyak yang rusak, tetap kita menjalankan upacara dengan penuh khidmat dan suasana yang sedikit agak tegang karena penyakit dari motivasi anak-anak yang memang tugas guru sebagai motivator memang perlu banyak di benahi. Tak lama lagi anakku yang sulung harus daftar sekolah TK di dekat sekolah SMP saja kata Ibunya supaya bisa terlihat dan terpantau dan bisa ngedadak dulu biar si sulung masih seger kalau ke sekolah. Cukup sekian dulu besok hari Insya Allah di lanjut. Wassalam